sumber: https://robert-croshawm75.web.app/arab-latin-surah-an-naziat.html
Kala Tiba Waktunya
oleh: Nayla Sabitha
Yakinkah kau menyangkal?
Seakan hidupmu selamanya kekal
Berusaha untuk bodohi akal
Hadapi kiamat tanpa bekal
Senja rasa sendu
Hati tak kunjung syahdu
Takut dan panik beradu
Kala sangkakala mengalun merdu
Terlintas pikir ketika nyawa dicabut
Inginmu keras ataukah lembut?
Sang malaikat tak pandang rambut
Mata telah terlapis kabut
Katanya inginmu mendapat surga
Nyatanya dirimu tak sama harga
Terlalu rapat merawat raga
Hingga lupa ibadah juga
Dengar Fir'aun yang dusta dan durhaka?
Dengan pengakuan timbulkan celaka
Anggap Allah ilusi belaka
Antarkan diri menuju neraka
Tiliklah ayat empat puluh
Dapatkan surga tak butuh peluh
Tahan nafsu, hindari keluh
Bukan pada dosa mudah meluluh
Sidoarjo, 03 November 2021
an-Nazi'at (Malaikat yang Mencabut)
Bedah makna perbait:
1. Kiamat itu ada dan kita nggak berusaha bawa bekal?
2. Diceritakan dalam ayat 8 dan 9 surat an-Nazi'at bahwa ketika sangkakala ditiup; "Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, (8) Pandangannya tunduk. (9)".
3. Malaikat mencabut nyawa disesuaikan dengan amal perbuatan. Meskipun ia seorang kaya dan hebat di dunia, bila banyak melakukan dosa, malaikat tidak akan pandang rambut/bulu untuk mencabut nyawanya dengan keras.
4. Membahas manusia yang ingin mendapat surga tapi tidak berusaha beribadah. Hanya memikirkan duniawi.
5. Dalam surat an-Nazi'at ayat 15-25 menceritakan kisah Nabi Musa as dan Fir'aun, orang kafir yang sombong. Fir'aun mendustai dan mendurhakai pesan yang disampaikan Nabi Musa as atas perintah Allah SWT. Hal tersebut mendapat ganjaran sesuai dengan ayat 25 yang berarti; "Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."
6. Surat an-Nazi'at ayat 40-41 berarti; "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, (40) maka sungguh, surga(lah) tempat tinggalnya. (41)" mengandung pemahaman mengenai salah satu sifat manusia yang masuk surga adalah takut kepada kebesaran Tuhan dan menahan diri dari hawa nafsunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar