Halo kamu! Selamat datang di naylasabitha.blogspot.com! ^^ Mau cari apa?

Rabu, 28 Agustus 2024

Resume Jurnal "Learning Together Through Collaborative Writing: The Power of Peer Feedback and Discussion in Doctoral Writing Groups"

 


 

sumber: juragancipir.com

Jurnal “Belajar bersama Melalui Kolaborasi Kepenulisan: Kekuatan Umpan Balik Kelompok dan Diskusi di Komunitas Menulis Doktoral” merupakan salah satu jurnal yang tersedia di scopus. Jurnal ini disusun oleh Basil Cahusac de Caux dari Liberal Arts Department, American university of the Middle East, Egaila, Kuwait dan Lynette Pretorius dari School of Curriculum, Teaching and Inclusive Education, Faculty of Education, Monash University, Melbourne, Australia.

Jurnal ini berfokus pada penelitian terkait kekuatan umpan balik dari suatu komunitas diskusi menulis doktoral yang menjadi landasan proyek penulisan buku. Peneliti menggunakan komunitas praktik sebagai kerangka teori panduan, kemudian mengidentifikasi para peserta kelompok menyadari bahwa kerja sama membantu menumbuhkan kolegalitas, kepercayaan, dan pembelajaran kolektif. Mereka juga mampu mengembangkan repertoar dan pemahaman bersama tentang penulisan dan penerbitan akademis. Komunitas menulis doktoral ini dimanfaatkan sebagai wadah meningkatkan kemairan menulis akademis, menmbangun harga diri, dan menumbuhkan kepercayaan diri. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunitas menulis doktoral dalam ruang yang aman dapat mendorong umpan balik dan menjadi tempat agen aktif serta refleksi peserta.

Pertanyaan penelitian berfokus pada: Bagaimana praktik penulisan kolaboratif dan pemberian umpan balik dalam komunitas menulis doktoral mencerminkan dan berkontribusi terhadap pengembangan repertoar serta pemahaman bersama di dunia akademis?

Sebagai langkah eksplorasi pertanyaan tersebut, peneliti menerapkan komunitas praktik sebagai kerangka teoritis. Komunitas praktik merupakan sekelompok orang yang memiliki kepedulian atau hasar sama terhadap sesuatu yang mereka lakukan dan belajar bagaimana melakukannya dengan lebih baik ektika berintegrasi secara teratur. Pada kasus ini, komunitas menulis doktoral dianggap sebagai perwujudan komunitas praktik, karena mencerminkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu; domain; komunitas; dan praktik.

Domain mengacu pada komitmen bersama terhadap kepentingan tertentu yang memberikan komunitas praktik identitas dan fokus bersama, dalam penerapannya, peserta komunitas menulis doktoral bertemu secara kolaboratif meningkatkan tulisan akademis melalui ruang pembelajar. Hal ini melingkupi proses membaca, diskusi, dan refleksi yang berkesinambungan.

Komunitas mengacu pada peserta komunitas yang bekerja sama dengan memumpuk kepedulian yang ditandai kepercayaan, dukungan, komitmen, dan pemahaman mengenai bidang keahlian anggota komunitas. Hal ini menimbulkan keterlibatan timbal balik dan pembelajaran kolektif.

Praktik mengacu pada peserta komunitas yang bekerja sama untuk mengembangkan rasa memiliki dan berbagi sumber daya, cerita, Tindakan, wacana, konsep, dan perspektif. Komunitas menulis memberikan pengalaman pada setiap pesertanya untuk membangun pengetahuan pribadi melalui pengalaman.

Peneliti melakukan penelitian dengan purposive sampling untuk merekrut 29 mahasiswa PhD dari universitas penelitian intensif besar di Australia. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu. Ada lima pertanyaan yang mewakili dan dibutuhkan hasil analisisnya. Ada pun lima tema yang dikonstruksi dalam penelitian ini. Tema pertama adalah “Sama tetapi Berbeda: Setiap Orang Punya Cerita”, tema kedua “Saya Tidak Sendirian: Semua Orang Punya Masalah”, tema ketiga “Menulis itu Sulit, Namun Umpan Balik Membantu”, tema keempat “Anda dapat Belajar Banyak dengan Melihat Karya Orang Lain”, dan tema kelima “Pembelajaran Berdasarkan Pengalaman Membuat Praktik Tersembunyi Terlihat”.

Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peserta komunitas menganggap umpan balik dari rekan komunitas sebagai cara untuk; meningkatkan keterampilan menulis akademis mereka; mengkatalisasi pertumbuhan pribadi dan profesional; memberikan dukungan emosional karena tidak dipandang sebagai kritik, melainkan bagian penting dalam perjalanan akademis, dan mendorong refleksi untuk pembelajaran.

Kegiatan dalam komunitas menulis doktoral ini dianggap memberi kontribusi signifikan terhadap pemahaman peserta terhadap dunia akademis. Hal ini menjadi sangat berharga dalam membantu mendorong komunitas akademis yang suportif, terlibat, dan reflektif.


Tugas PKKMB Universitas Negeri Surabaya

Sabtu, 11 Juni 2022

Jati Diri Admin: Tentang Nayla Sabitha

 Panggil aku Nayla kalau mau aku menoleh ke padamu. 





Namaku Nayla dan ketika menulis ini masih berstatus pelajar di Sidoarjo, Jawa Timur. Punya adik yang super duper ngeselin, ngajak berantem setiap hari, sering bikin pengen nyerah jadi kakak, tapi nggak jadi setelah inget dia suka bagi jajannya sama aku. :")

Bisa dibilang satu dua alasan hidupku nggak sepi-sepi amat mungkin; seni dan sastra. Aku suka membaca, menulis, menggambar, dengerin musik, dan bikin rusuh rumah (itu salah satu seni kan?^^).

Kalau mungkin kamu mengira akan menyenangkan kita berteman, kirim pesan ke aku sekarang, lewat;

surel: ininaylasi@gmail.com 
instagram: https://www.instagram.com/naylasabith/

Selembar Sajak (6): Kala Tiba Waktunya (Puisi tentang Surat an-Nazi'at)

sumber: https://robert-croshawm75.web.app/arab-latin-surah-an-naziat.html

Kala Tiba Waktunya

oleh: Nayla Sabitha


Yakinkah kau menyangkal?

Seakan hidupmu selamanya kekal

Berusaha untuk bodohi akal

Hadapi kiamat tanpa bekal


Senja rasa sendu

Hati tak kunjung syahdu

Takut dan panik beradu

Kala sangkakala mengalun merdu


Terlintas pikir ketika nyawa dicabut

Inginmu keras ataukah lembut?

Sang malaikat tak pandang rambut 

Mata telah terlapis kabut


Katanya inginmu mendapat surga

Nyatanya dirimu tak sama harga

Terlalu rapat merawat raga

Hingga lupa ibadah juga


Dengar Fir'aun yang dusta dan durhaka?

Dengan pengakuan timbulkan celaka

Anggap Allah ilusi belaka

Antarkan diri menuju neraka


Tiliklah ayat empat puluh 

Dapatkan surga tak butuh peluh

Tahan nafsu, hindari keluh

Bukan pada dosa mudah meluluh


Sidoarjo, 03 November 2021



an-Nazi'at (Malaikat yang Mencabut)


Bedah makna perbait:

1. Kiamat itu ada dan kita nggak berusaha bawa bekal?

2. Diceritakan dalam ayat 8 dan 9 surat an-Nazi'at bahwa ketika sangkakala ditiup; "Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, (8) Pandangannya tunduk. (9)". 

3. Malaikat mencabut nyawa disesuaikan dengan amal perbuatan. Meskipun ia seorang kaya dan hebat di dunia, bila banyak melakukan dosa, malaikat tidak akan pandang rambut/bulu untuk mencabut nyawanya dengan keras. 

4. Membahas manusia yang ingin mendapat surga tapi tidak berusaha beribadah. Hanya memikirkan duniawi. 

5. Dalam surat an-Nazi'at ayat 15-25 menceritakan kisah Nabi Musa as dan Fir'aun, orang kafir yang sombong. Fir'aun mendustai dan mendurhakai pesan yang disampaikan Nabi Musa as atas perintah Allah SWT. Hal tersebut mendapat ganjaran sesuai dengan ayat 25 yang berarti; "Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."

6. Surat an-Nazi'at ayat 40-41 berarti; "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, (40) maka sungguh, surga(lah) tempat tinggalnya. (41)" mengandung pemahaman mengenai salah satu sifat manusia yang masuk surga adalah takut kepada kebesaran Tuhan dan menahan diri dari hawa nafsunya.