Halo kamu! Selamat datang di naylasabitha.blogspot.com! ^^ Mau cari apa?

Sabtu, 11 Juni 2022

Jati Diri Admin: Tentang Nayla Sabitha

 Panggil aku Nayla kalau mau aku menoleh ke padamu. 





Namaku Nayla dan ketika menulis ini masih berstatus pelajar di Sidoarjo, Jawa Timur. Punya adik yang super duper ngeselin, ngajak berantem setiap hari, sering bikin pengen nyerah jadi kakak, tapi nggak jadi setelah inget dia suka bagi jajannya sama aku. :")

Bisa dibilang satu dua alasan hidupku nggak sepi-sepi amat mungkin; seni dan sastra. Aku suka membaca, menulis, menggambar, dengerin musik, dan bikin rusuh rumah (itu salah satu seni kan?^^).

Kalau mungkin kamu mengira akan menyenangkan kita berteman, kirim pesan ke aku sekarang, lewat;

surel: ininaylasi@gmail.com 
instagram: https://www.instagram.com/naylasabith/

Selembar Sajak (6): Kala Tiba Waktunya (Puisi tentang Surat an-Nazi'at)

sumber: https://robert-croshawm75.web.app/arab-latin-surah-an-naziat.html

Kala Tiba Waktunya

oleh: Nayla Sabitha


Yakinkah kau menyangkal?

Seakan hidupmu selamanya kekal

Berusaha untuk bodohi akal

Hadapi kiamat tanpa bekal


Senja rasa sendu

Hati tak kunjung syahdu

Takut dan panik beradu

Kala sangkakala mengalun merdu


Terlintas pikir ketika nyawa dicabut

Inginmu keras ataukah lembut?

Sang malaikat tak pandang rambut 

Mata telah terlapis kabut


Katanya inginmu mendapat surga

Nyatanya dirimu tak sama harga

Terlalu rapat merawat raga

Hingga lupa ibadah juga


Dengar Fir'aun yang dusta dan durhaka?

Dengan pengakuan timbulkan celaka

Anggap Allah ilusi belaka

Antarkan diri menuju neraka


Tiliklah ayat empat puluh 

Dapatkan surga tak butuh peluh

Tahan nafsu, hindari keluh

Bukan pada dosa mudah meluluh


Sidoarjo, 03 November 2021



an-Nazi'at (Malaikat yang Mencabut)


Bedah makna perbait:

1. Kiamat itu ada dan kita nggak berusaha bawa bekal?

2. Diceritakan dalam ayat 8 dan 9 surat an-Nazi'at bahwa ketika sangkakala ditiup; "Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut, (8) Pandangannya tunduk. (9)". 

3. Malaikat mencabut nyawa disesuaikan dengan amal perbuatan. Meskipun ia seorang kaya dan hebat di dunia, bila banyak melakukan dosa, malaikat tidak akan pandang rambut/bulu untuk mencabut nyawanya dengan keras. 

4. Membahas manusia yang ingin mendapat surga tapi tidak berusaha beribadah. Hanya memikirkan duniawi. 

5. Dalam surat an-Nazi'at ayat 15-25 menceritakan kisah Nabi Musa as dan Fir'aun, orang kafir yang sombong. Fir'aun mendustai dan mendurhakai pesan yang disampaikan Nabi Musa as atas perintah Allah SWT. Hal tersebut mendapat ganjaran sesuai dengan ayat 25 yang berarti; "Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia."

6. Surat an-Nazi'at ayat 40-41 berarti; "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, (40) maka sungguh, surga(lah) tempat tinggalnya. (41)" mengandung pemahaman mengenai salah satu sifat manusia yang masuk surga adalah takut kepada kebesaran Tuhan dan menahan diri dari hawa nafsunya.

Tentang Blog: Perkenalan Web Blog



Halo semua, selamat datang di naylasabitha.blogspot.com!

Blog ini dibuat untuk menjadi salah satu media berbagi cerita, puisi, tips, artikel, dan mungkin pengalaman-pengalamanku. Nggak ada tema khusus, random dan mengalir aja.

Semoga sedikit banyak hal yang ada di blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua, ya! Salam semangat ^^

Selembar Sajak (5): di Atas Perahu Kehidupan (Puisi tentang Surat an-Naba')

sumber: https://www.youtube.com/watch?v=9X7OoytqDSg


 di Atas Perahu Kehidupan 

oleh: Nayla Sabitha 


Yakinkah kau menyangkal? 

Seakan hidupmu selamanya kekal

Berusaha untuk bodohi akal

Hadapi kiamat tidak berbekal


Bersuka dalam pengharapan

Didekap ayat dua delapan

Lupa penuh dusta dan harapan

Lantas bersujudnya kapan?


Katanya inginmu mendapat surga

Nyatanya dirimu tak sama harga

Terlalu rapat merawat raga

Hingga lupa ibadah juga


Sudahkah sampai pesan penuh reka?

Jangan sampai jadi celaka

Sesal tak akan obati luka

Tunjuk satu, surga-neraka!


Sidoarjo, 02 November 2021



an-Naba' (Berita Besar)


Bedah makna perbait: 

1. Kiamat itu ada dan kita nggak berusaha bawa bekal?

2. Dalam surat an-Naba' ayat 28, Allah berfirman: "dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami." : ayat ini menyambung ayat sebelumnya yang membahas penbalasan setimpal bagi orang yang melampaui batas, salah satunya yakni mereka yang mendustakan ayat al-Qur'an. 

3. Membahas manusia yang ingin mendapat surga tapi tidak berusaha beribadah. Hanya memikirkan duniawi. 

4. Membahas bahwa sudahkah pernah memahami makna an-Naba'? Menyambung ayat 40 surat an-Naba': "Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.": Bahwa an-Naba' diturunkan untuk memperingatkan kepada orang kafir bahwa ada azab yang dekat.